Pada malam itu, setan-setan dilarang naik ke langit, Padahal sebelumnya, mereka dapat naik-turun langit untuk mendengarkan percakapan-percakapan yang dilakukan para malaikat. Ketika mereka dilarang naik ke langit, maka mereka berkumpul pada Iblis alaihila’nah, Mereka pun berkata, “dahulu kami bisa naik ke langit, tetapi hari ini kami telah dilarang untuk naik”.
Iblis menjawab, “Menyebarlah kalian dimuka bumi dari barat sampai ke timur, dan perhatikan dengan seksama apa sebenarnya yang telah terjadi !”
Mereka lalu menyebar. Akhirnya setelah mengelilingi timur dan barat, sampailah mereka ke kota Mekkah. Disana tampak oleh mereka seorang bayi mulia sedang dikelilingi para malaikat dan memancarkan cahaya dari dirinya hingga mencuat ke langit, sedangkan malaikat-malaikat itu saling memberi ucapan selamat satu dengan yang lainnya kepadanya.
Kemudian kembalilah setan-setan itu menghadap kepada iblis, sambil menceritakan semua apa yang telah mereka saksikan itu. Maka iblis pun berteriak dengan suara yang sangat dahsyat kerasnya, seraya berkata, “Aaaaaaarrggghhhh !!!!!!!!!!, telah keluar “Ayatul‘alam” dan rahmat bagi bani Adam, karena itulah kalian telah dicegah untuk naik ke langit, tempat pandangannya dan pandangan ummatnya!!!!”.
Penduduka Mekkah pun tak kalah sontak dengan apa yang terjadi di depan Ka’bah. Mereka mendengar suara tanpa rupa dari tiap-tiap sudut Ka’bah. Dari sudut pertama terdengar ucapan, “Telah datang kebenaran (Islam), dan kebathilan (kekufuran) tidak akan kembali lagi”.
Dari sudut kedua terdengar ucapan, “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin”.
Dari sudut ketiga terdengar ucapan : “Telah datang kepadamu cahaya (Nabi) dari Allah dan kitab (Al-Qur’an) yang menerangkan”.
Dan dari sudut keempat terdengar ucapan, “Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutusmu untuk menjadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan dan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi”.
Kita mengetahui, kelak bayi ini akan tumbuh menjadi anak yang jujur dan menjadi pemuda yang amanah. Ia akan menjadi seorang lelaki yang akan mengubah wajah sejarah. Lelaki itu Muhammad. Namanya terpuji di langit dan di bumi.
0 komentar:
Posting Komentar